1. Definisi BGP (Broder Gateway Protocol)
BGP
(Border Gateway Protocol) adalah sebuah protokol routing inter-Autonomous
System dan salah satu jenis routing protokol yang banyak digunakan di ISP besar
(Telkomsel) ataupun perbankan, Fungsi utama sistem BGP adalah untuk bertukar
informasi network yang dapat dijangkau (reachability) oleh sistem BGP lain,
termasuk di dalamnya informasi-informasi yang terdapat dalam list autonomous
system (AS).
BGP
berjalan melalui sebuah protocol transport, yaitu TCP. AS (Autonomous System), menurut
definisi klasik adalah seperangkat router yang berada di bawah
otoritas/administrasi teknis tunggal. Untuk merutekan paket antar-AS internal,
kita akan membutuhkan Interior Gateway Protocol. Sementara untuk merutekan
paket ke AS lain, kita membutuhkan Exterior Gateway Protocol. BGP mempunyai
skalabilitas yang tinggi karena dapat melayani pertukaran routing pada beberapa
organisasi besar. Oleh karena itu BGP dikenal dengan routing protokol yang sangat
rumit dan kompleks.
Setiap
orang yang menggunakan internet memiliki paling sedikit satu nomor unik AS
(Autonomous System), dan mereka menggunakan BGP untuk menyebarkan jaringan
mereka kepada jaringan peer/tetangga.Routing BGP adalah protokol path-vector.
Oleh karena itu, BGP mengadvertise hanya jalur yang diperlukan untuk mencapai
tujuan tertentu. BGP tidak menjelaskan bagaimana sebuah paket akan dirutekan
dalam suatu AS, tidak seperti yang dilakukan OSPF. BGP dapat disebut protokol
distance-vector karena memiliki kesamaan walaupun sedikit.
2. Jenis-Jenis Routing BGP
Routing protokol BGP dibagi menjadi dua
subbagian besar yang berbeda berdasarkan fungsi, lokasi berjalannya sesi BGP,
dan kebutuhan konfigurasinya yaitu:
·
IBGP(Internal BGP)
Sesuai dengan namanya, Internal BGP atau IBGP adalah sebuah
sesi BGP yang terjalin antara dua router yang menjalankan BGP yang berada dalam
satu hak administrasi, atau dengan kata lain berada dalam satu autonomous
system yang sama. Sesi internal BGP biasanya dibangun dengan cara membuat
sebuah sesi BGP antarsesama router internal dengan menggunakan nomor AS yang sama.
Biasanya IBGP berguna untuk memungkinkan router internal
saling bertukar rute-rute yang didapat dari dunia luar. Dengan demikian semua
router saling dapat mengetahui rute-rute apa saja yang disimpan oleh
masing-masing router. Setelah mengetahui lebih banyak rute, maka jalan menuju
ke suatu situs di internet memiliki banyak pilihan.
IBGP biasanya digunakan pada jaringan internal ISP atau perusahaan-perusahaan
besar. Tujuannya adalah agar antarsesama router di dalamnya dapat saling
bertukar informasi yang didapat dari dunia luar, atau dengan kata lain dari AS
number lain. Untuk menjalankan IBGP dalam jaringan internal, sebuah sesi IBGP
memerlukan bantuan routing protocol yang lain. Tujuannya adalah agar router
tetangga yang menjadi tujuan sesi IBGP dapat dicapai oleh router tersebut. Hal ini diperlukan karena untuk membuka sebuah sesi BGP
diperlukan reachability ke tetangga tujuannya. Sebuah
sesi IBGP antardua buah router atau lebih tidak memerlukan koneksi secara
langsung, atau dengan kata lain tidak memerlukan koneksi Point-to-Point. Kita
bisa membangun sesi IBGP antar dua router meskipun keduanya berada dalam jarak
yang jauh, asalkan tidak terpisah dalam autonomous system yang lain. Namun
syarat untuk membuatnya demikian adalah desain dan implementasi internal
routing protocol yang baik. Internal routing protocol sangat berguna untuk
melakukan routing terhadap paket-paket komunikasi BGP sehingga bisa sampai dari
router asal ke router tujuannya.
·
EBGP (External BGP)
Kebalikannya
dari IBGP, External BGP atau sering disingkat EBGP berarti sebuah sesi BGP yang
terjadi antar dua router atau lebih yang berbeda autonomous systemnya atau
berbeda hak administratif. Tidak hanya sekadar beda nomor AS saja, namun
benar-benar berbeda administrasinya. Jadi misalnya router Kita dengan router
ISP ingin dapat saling bertukar informasi dengan menggunakan bantuan BGP, maka
kemungkinan besar Kita akan membuat sesi EBGP. Hal ini dikarena autonomous
system router Kita dengan router ISP dibuat berbeda.
Pihak ISP
tentu tidak akan memasukkan router BGP Kita dalam autonomous systemnya karena
memang bukan hak dan kewajiban mereka untuk mengurus router Kita. Dengan
perbedaan autonomous system ini, maka seperangkat peraturan saat melakukan
routing update tentu berbeda dengan apa yang ada dalam IBGP. Untuk itulah sesi
BGP jenis ini dikategorikan berbeda, yaitu sebagai External BGP. Sesi External BGP biasanya dibuat
dengan menggunakan bantuan media point-to-point seperti misalnya line
Point-to-Point serial, satelite Point-to-Point, wireless Point-to-Point, dan
banyak lagi. Sesi EBGP biasanya terjadi pada router yang letaknya berada di
perbatasan antara jaringan Kita dengan jaringan lain, atau sering disebut juga
dengan istilah border router. Tujuan utama dibuatnya EBGP adalah untuk
memudahkan pendistribusian informasi routing dari pihak luar ke jaringan kita.
3. Karakteristik BGP
·
Menggunakan algoritma routing distance vektor.Algoritma routing
distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke router. Perubahan
table routing di update antar router yang saling berhubungan pada saat terjadi
perubahan topologi;
·
Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client
·
Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous
system
·
BGP adalah Path Vector routing protocol.Dalam proses
menentukan rute-rute terbaiknya selalu mengacu kepada path yang terbaik dan
terpilih yang didapatnya dari router BGP yang lainnya;
·
Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-peer
menggunakan port nomor 179
·
Koneksi antar-peer dijaga dengan menggunakan sinyal keepalive
secara periodic
·
Metrik (atribut) untuk menentukan rute terbaik sangat
kompleks dan dapat dimodifikasi dengan fleksibel
·
BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat
prefiks-prefiks routing yang diterimanya dari router BGP lain.
4. Cara Kerja BGP
Routing
protokol BGP baru dapat dikatakan bekerja pada sebuah router jika sudah
terbentuk sesi komunikasi dengan router tetangganya yang juga menjalankan BGP.
Sesi komunikasi ini adalah berupa komunikasi dengan protokol TCP dengan nomor
port 179. Setelah terjalin komunikasi ini, maka kedua buah router BGP dapat
saling bertukar informasi rute.
Untuk berhasil menjalin komunikasi dengan router tetangganya sampai dapat saling bertukar informasi routing, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Untuk berhasil menjalin komunikasi dengan router tetangganya sampai dapat saling bertukar informasi routing, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1.
Kedua buah router telah dikonfigurasi dengan benar dan siap
menjalankan routing protokol BGP.
2.
Koneksi antarkedua buah router telah terbentuk dengan baik
tanpa adanya gangguan pada media koneksinya.
3.
Pastikan paket-paket pesan BGP yang bertugas membentuk sesi
BGP dengan router tetangganya dapat samp dengan baik ke tujuannya.
4.
Pastikan kedua buah router BGP tidak melakukan pemblokiran
port komunikasi TCP 179.
5.
Pastikan kedua buah router tidak kehabisan resource saat sesi
BGP sudah terbentuk dan berjalan.
5. Paket-Paket Pada Protokol BGP
Untuk membentuk dan mempertahankan sebuah sesi
BGP dengan router tetangganya, BGP mempunyai mekanismenya sendiri yang unik.
Pembentukan sesi BGP ini mengkitalkan paket-paket pesan yang terdiri dari empat
macam. Paket-paket tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Open Message Sesuai dengan namanya, paket pesan jenis ini
merupakan paket pembuka sebuah sesi BGP. Paket inilah yang pertama dikirimkan
ke router tetangga untuk membangun sebuah sesi komunikasi. Paket ini berisikan
informasi mengenai BGP version number, AS number, hold time, dan router ID.
2.
Keepalive Message Paket Keepalive message bertugas untuk menjaga
hubungan yang telah terbentuk antarkedua router BGP. Paket jenis ini dikirimkan
secara periodik oleh kedua buah router yang bertetangga. Paket ini berukuran 19
byte dan tidak berisikan data sama sekali.
3.
Notification Message Paket pesan ini adalah paket yang bertugas menginformasikan
error yang terjadi terhadap sebuah sesi BGP. Paket ini berisikan field-field
yang berisi jenis error apa yang telah terjadi, sehingga sangat memudahkan
penggunanya untuk melakukan troubleshooting.
4.
Update Message Paket update merupakan paket pesan utama yang akan membawa informasi
rute-rute yang ada. Paket ini berisikan semua informasi rute BGP yang ada dalam
jaringan tersebut. Ada tiga komponen utama dalam paket pesan ini, yaitu
Network-Layer Reachability Information (NLRI), path attribut, dan withdrawn
routes.
6. Versi BGP
1.
BGP Versi 1
·
Ukuran message 8 – 1024 byte.
·
Terdapat 8 bit field Direction yang menandkan
arah yang diambil oleh informasi routing.
·
Lima kemungkinan field Direction: Up, Down,
Horizontal, EGP-derived information, Incomplete
2.
BGP Versi 2
·
Ukuran message 19 – 4096 byte.
·
Menghilangkan konsep up, down, dan horizontal
di antara AS-AS
·
Menambahkan konsep path-attribute.
3.
BGP versi 3
·
Ukuran message 19 – 4096 byte
·
Mengklarifikasi prosedur pendistribusian
rute-rute BGP di antara speaker-speaker dalam sebuah AS.
·
Meningkatkan restriksi terhadap penggunaan
path attribute Next-hop
4.
BGP versi 4
·
Ukuran message 19 – 4096 byte.
·
Path atribute AS telah dimodifikasi sehingga
set AS-AS dapat digambarkan sebagaimana AS individual.
·
Inter-AS Metric path attribute telah didefinisikan
ulang sebagai Multi-Exit Discriminator path attribute.
·
Local preference path attribute ditambahkan.
·
Aggregator path attribute ditambahkan.
·
Dukungan untuk CIDR (Classless Inter Domain
Routing)
7. Kelebihan dan Kekurangan Routing BGP
·
Beberapa kelebihan routing BGP:
1.
BGP memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengatur
trafik-trafik dari sumber berbeda di dalam network multi-home (tersambung ke
lebih dari 1 ISP/Internet Service Provider);
2.
Sangat sederhana dalam instalasi
·
Beberapa kekurangan routing BGP:
1.
BGP mempublikasikan rute yang tidak diketahui bagaimana cara
mencapainya;
2.
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar