Kamis, 11 Mei 2017

Gema dan Gaung



suatu gelombang bunyi yang merambat menemui sebuah penghalang, maka ia akan memantul kembali ke asal sumber bunyi atau ke tempat lain tergantung dari sudut bidang pemantulnya. Hal ini sesuai dengan hukum perambatan bunyi yaitu

“Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak dalam satu bidang datar. Sudut datang sama besar dengan sudut pantul”.

Hukum perambatan gelombang bunyi ini telah menyebabkan 2 dampak, yaitu timbulnya gaung atau timbulnya gema.

  • Gema
gema adalah bunyi pantul yang terdengar sesaat setelah bunyi asli selesai diucapkan. Gema umumnya terjadi ketika jarak antara sumber gelombang suara dengan penghalang gelombang cukup jauh. Contoh gema misalnya, ketika kita berteriak di perbukitan, suara kita akan memantul sebagaimana terdengar suara aslinya.
  • Gaung
gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang hanya sebagian bersamaan dengan bunyi asli sehingga menyebabkan bunyi asli terdengar tidak jelas. Gaung terjadi ketika sumber gelombang suara memiliki jarak yang berdekatan dengan penghalang gelombang. Contoh gaung misalnya, ketika kita tengah berteriak di ruangan yang sempit, suara kita akan terpantul sebelum kita selesai mengucapkan semuanya sehingga tidak akan jelas terdengar.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar